Little Big Lies by HBO
Menemukan serial ini adalah sebuah ketidaksengajaan buat saya. Ketika memang sedang binge watching serial bertema sejenis, muncullah judul ini dan nama Reese Whitersponn serta Nicole Kidman. Wow, nama besar film ada di sebuah mini seri, dan tentunya nama besar HBO pasti keren. Hal yang membuatnya menarik bagi saya, yaitu pertemuan tiga pemeran utama ini plus Alexander Skargaard. Tanpa ekspektasi apa-apa dan thrill karena nama besar mereka, jadilah saya nonton.
Sejak awal, ketika melihat nama orang-orang yang terlibat dalam
produksinya, dalam hati saya tahu kalau serial ini akan kelam dan
bermuatan psikologis. And its true. Awalnya memang agak membosankan
melihat keseharian para ibu-ibu ini. Drama receh karena anak di sekolah yang
dibesar-besarkan, is just to low. Tapi ternyata, memang tidak
sesederhana itu. Setiap orang punya alasan untuk melihat masalah yang
nampak kecil ini menjadi hal yang besar.
Sinopsis
Ketika karakter ini Jane (Woodley), Madeline (Whiterspoon) dan Celeste (Kidman) berteman karena anak-anak mereka satu sekolah. Madeline membawa Jane masuk ke inner circle-nya karena drama hari pertama sekolah. Drama hari pertama sekolah, mendekatkan ketiga ibu ini. Amabella, seorang anak di kelas mengalami bullying dan ia menunjuk Ziggy (anak Jane) sebagai pelakunya. Kisahpun terbuka sedikit demi sedikit, latar belakang Ziggy yang tanpa ayah membuat Jane ragu dan goncang. Muncul keraguan bahwa Ziggy bisa jadi pelaku bullying. Sementara itu Madeline terus menguatkan Jane si mamah muda bahwa Ziggy tidak mungkin jadi pelakunya.
Di samping Jane, para ibu ini juga menghadapi pergelutannya masing-masing. Celeste dengan hubungan rumah tangga yang penuh kekerasan, Madeline pun bergulat dengan kepelikan hubungannya dengan mantan suaminya. Kericuhan dalam rumah tangga ini memuncak di malam pesta penggalangan dana sekolah. Di ketahuilah, akar masalahnya. Siapa ayah kandung Ziggy? Dapatkah Celeste lepas dari jeratan hubungan abusive-nya? Dapatkan Madeline akur dengan istri dari mantan suaminya? Siapakah yang mati di pesta tersebut? Hingga siapakah pelaku bullying pada Amabella.
Review
Plot
Mini series ini buat saya sangat woman empowering, pantas saja cast-nya perempuan-perempuan hebat. Kisah Little Big Lies mengupas kelamnya pikiran seorang wanita. Bagaimana kebohongan kecil (little lies) digunakan untuk menutupi peristiwa atau masalah besar. Bagaimana seorang perempuan breakthrough dan kurungan masalahnya.
Ada 4 tema besar tentang perempuan di sini. Ibu bekerja diperankan oleh Laura Dern; mantan wanita karir yang menjadi ibu rumah tangga dalam kehidupan rumah tangga yang penuh kekerasan oleh Nicole Kidman; Ibu rumah tangga yang mengalami separation anxiety dengan anaknya yang beranjak dewasa oleh Reese Whiterspoon; Single mother korban perkosaan oleh Shailene Woodley. Ke-empat ibu ini berjuang melawan kepelikan hidupnya. Di awali permusuhan, mereka akhirnya bersatu dengan perasaan senasib karena peristiwa pembunuhan yang mereka saksikan bersama.
Para orang tua siswa menjadi saksi perseteruan mereka dari waktu ke waktu. Sampai tiba peristiwa pembunuhan, mereka merasakan kejanggalan ketika keempat ibu tersebut memberikan kesaksian serupa pada polisi. Setiap orang tua siswa punya dugaan akan siapa pelakunya dan apa motifnya. Hal ini diungkapkan dalam potongan interview dengan polisi di setiap episodenya. Akan tetapi berdasarkan kesaksian keempat ibu muda ini, pembunuhan tersebut adalah bentuk pembelaan diri. Pertanyaan sepanjang serial ini adalah siapa pelakunya? Apakah ini pembunuhan berencana atau bukan? Apa mereka sanggup melakukan pembunuhan, terlebih dengan kelamnya kehidupan mereka? Bisa jadi.
Sebenarnya dalam beberapa episode kita bisa tebak kok siapa ayah Ziggy. Clue-nya sangat jelas. No surprises at the end. Tapi yang menarik bukan itu. Meski endingnya terprediksi secara garis besar, ada twist yang bikin kita melongo. Seriously, i'm in awe.
Karakter
Saya hanya bisa bilang "well played" dengan aktris se-kaliber mereka, akting dan pendalaman karakter di film ini "as expected". Dengan seketika kita akan masuk dan mendalami setiap karakter ibu-ibu ini dengan mudah. Buat saya akting terbaik jatuh ke Nicole Kidman dan Peter Skarsgaard. Peran sulit yang dieksekusi dengan baik, as expected. Mereka bisa menunjukkan akting brilian pada perubahan sikap bengis ke penuh cinta dalam waktu sangat singkat. Entah berapa take yang dibutuhkan, tapi hasilnya luar biasa. No wonder karakter Celeste diperankan oleh Nicole.
Lain lagi kalau bicara karakter favorit, buat saya dia adalah Madeline Mackenzie yang diperankan oleh Reese. Karakter yang paling jelas mendeskripsikan ibu rumah tangga. Ibu yang dilanda segala macam kecemasan akan anak remajanya, ke-stagnan-an rumah tangga, sekaligus usaha mencari kesibukan agar perhatiannya dari masalah-masalah itu teralihkan. Madeline adalah karakter yang sangat membumi dan jamak.
Setting
Bersetting di Monterey, dengan pemandangan pantai, deburan ombak kencang menghantam karang kita dibawa pada dimensi bahwa alam atau nature itu keras. Sementara kondisi sekolah serta rumah yang hangat seolah menyembunyikan kerasnya nature. It reminds me so much of "Revenge" tv series, kelamnya dan twistednya.
Beauty shot-nya benar-benar cantik. Pemotongan gambarnya pun enak. Adegan-adegan disusun dan di ambil dengan hati-hati, benar-benar membuat penonton terhanyut dalam sendu, pedih, takut serta kekhawatiran para karakter. Tanpa dialog, scene-nya sudah bernyawa. Keren.
Overall
Mini seri ini agak shocking sih buat saya, in a good way. Kalau di kasih skor mungkin 9/10 karena temanya yang women empowering serta cast-nya yang keren abis. Saya nggak yakin dengan script yang demikian akan bisa di deliver sedemikian rapih kalau bukan oleh aktor and aktris sekelas mereka. This is just brilliant.
Overall
Mini seri ini agak shocking sih buat saya, in a good way. Kalau di kasih skor mungkin 9/10 karena temanya yang women empowering serta cast-nya yang keren abis. Saya nggak yakin dengan script yang demikian akan bisa di deliver sedemikian rapih kalau bukan oleh aktor and aktris sekelas mereka. This is just brilliant.
No comments:
Post a Comment