Monday, September 26, 2016

You're The Worst : a Dark Comedy



You're the worst saya anggap sebagai sebuah dark comedy. Sebuah komedi satir tentang kaum dewasa muda yang all about freedom dan anti kemapanan. My life, my way. Padahal sebenarnya mereka semua adalah makhluk kesepian yang takut terluka. Serial ini terhitung pendek, hanya 13 episode untuk setiap seasonnya. Di tahun 2016 ini You're The Worst (YTW) menginjak musim tayang ke-3. Why do watch this show? Because sometimes it just slap you in the face. Dengan slapstick, sarcasm serta celotehan spontan yang kadang terkesan rude but real. I mean, it just ripped open your darkest thought. Mungkin istilahnya adalah Annoyingly True.

Serial ini berkisah tentang dysfunctional relationship antara Gretchen dan Jimmy, juga orang-orang terdekat mereka. Pertemuan Gretchen dan Jimmy pertama kalinya adalah di sebuah pesta pernikahan. Pernikahan Becca dan Vernon. Becca adalah kakak dari sahabat Gretchen yang bernama Lindsay yang juga mantan kekasih Jimmy. There it goes your dysfunctional relationship start hehehehe.
Story goes, relationship boarden and secrets unfold. Sahabat Jimmy yang bernama Edgar jatuh hati pada Lindsay, membuat pernikahan Lindsay dan Paul goyah. Sementara itu Jimmy mulai akrab dengan Vernon dan Gretchen si perempuan paling woles mulai menunjukkan tanda-tanda nervous breakdown.
Slowly but sure, kekelaman setiap karakter dikupas dan seiring dysfunctional relationship mereka berjalan setiap karakter juga mulai terbuka. I mean, each episode they're trying to be cool and chill but in the end they're just people. Manusia yang ingin di mengerti dan di sayangi.

Sepanjang cerita kita di suguhkan beragam failed problem solving, respon flight or fight saat menghadapi masalah yang dikemas sedemikian rupa dalam bentuk komedi satir. Efeknya adalah lucu bikin ngakak sekaligus pedih-pedih gimanaaa gitu.
Bentuk-bentuk emosi yang di tampilkan begitu powerful. Semua karakter bisa dibilang nggak tau malu dan sangat spontan dalam menujukkan emosi serta opininya. Its kind of vulgar in that way. Satu hal lagi, hampir semua karakter bicara dengan cepat, terutama Gretchen dan Jimmy. A subtitle will help buat yang bukan native.

Jika diibaratkan makanan, serial seperti ini bisa dikatakan acquired taste. Kamu nggak bakalan hooked dan mungkin mengernyitkan dahi sambil memaki, "wtf". Hal itu akan di perparah kalau kamu kurang familiar dengan American Jokes dan Slang, but psychologically speaking karakter yang ada so much real if not a bit exaggerated. YTW tidak hanya menyuguhkan komedi dangkal. If you're really looking into it ada drama dan dinamika psikologi yang sangat kental terlihat. As psychology said, there is always something behind every overt behavior. Nah, jadi sebenarnya kita bisa paham kok kenapa para karakter ini punya perilaku yang unik.
I had seen worst anyway, a series titled "Him & Her" yang mendahului YTW. Keduanya pada dasarnya serupa dalam hal mengungkap ugly truth and darkest inside of a young-adult hanya kemasannya yang berbeda. YTW lebih American Style (karena Him & Her memang british series) dan buat saya pribadi lebih menghibur. Well, akhir kata let me warn you that this is just not you're typical comedy. Nggak yang manis-manis konyol kaya How I Met You're Mother atau dysfunctional tapi hangat kaya Friends. This is a bit rough. Cocok buat selingan, bisa juga buat bahan berkontemplasi. When you just can't laugh because what they're saying is so damn true. Cek ombak dulu aja dengan nonton 1-2 episode. Durasinya hanya 20 menit/episode.



Penasaran? Di sini filmnya
pass : subtitle-zen-by-tante-inez

Monday, September 19, 2016

Review : Childhood's End (2014)



Kali ini saya akan membuat SERIES REVIEW dari SERIAL berjudul CHILDHOODS END. Childhoods End adalah mini-series dari stasiun tv syfy sebanyak 3 episode. Serial ini merupakan adaptasi dari novel yang berjudul sama buah karya Arthur C. Clarke. Semoga bermanfaat sebagai referensi rekan-rekan yang suka nonton.

SINOPSIS
Serial ini berkisah tentang dunia yang tetiba diinvasi oleh alien. On the ordinary day at Earth, people get scared, confused and shocked. Sebuah pesawat alien melayang di langit. Semua sistem komunikasi terganggu, bahkan pesawat, kapal dan kendaraan yang tengah berjalanpun semua berhenti. Berhenti dengan aman, tanpa korban jiwa. Bersamaan dengan itu, manusia-manusia terkasih yang telah tiada begitu saja muncul dan berkata, "Jangan takut, nama saya Karellen." Ya, sosok alien ini menyebut dirinya Karellen dan tidak pernah menunjukkan siapa dirinya. Ia berbicara melalui perantara seorang pria bernama Ricky Stormgren.

Karellen menyatakan bahwa misinya di bumi adalah untuk menolong umat manusia, and he did. Bertahun-tahun setelah kehadirannya bumi hidup dalam sebuah utopia. Dunia baru yang aman, damai, tanpa kekerasan, tanpa teknologi canggih just like the old days. Manusia sendiri seolah berada dalam sebuah euphoria kedamaian, dorongan-dorongan liar manusia untuk berbuat jahat hilang begitu saja. Kesehatan manusia terjaga dengan fasilitas canggih yang disediakan. Pertanian dan perkebunanpun melimpah ruah. Karellen bukan hanya menjadi sosok penyelamat. Bagi sebagian, Karellen adalah Tuhan dan Ricky adalah Sang Nabi.

Sampai suatu hari, ketika Ricky diserang penyakit dan Karellen tidak juga menyembuhkannya. Faith manusia akan Karellenpun mulai goyah. Terlebih ketika peristiwa aneh menimpa para anak-anak. Mereka seperti 'bocah setan' dalam film the Omen. Mistis. Adalah keluarga Greggson yang tengah menantikan kehadiran anak perempuannya. Mereka sudah siapkan namanya, yaitu "Jennifer." Fenomena-fenomena yang tidak dapat dijelaskan menimpa keluarga itu bahkan sebelum Jennifer lahir. Apakah yang terjadi pada bumi? Benarkah Karellen adalah penyelamat bumi?

REVIEW
Pertama memilih untuk nonton ini yang terbayang adalah tipikal film alien yang mencoba menginvasi bumi. Datang ke bumi, memusnahkan manusia dan menjadikan bumi tempat tinggal mereka atau menggunakan bumi sebagai salah satu resource yang menghidupi planet asal mereka. Pikiran itu langsung hilang saat Karellen bicara. Tone suara Charles Dance as Karellen (juga Tywin Lannister) ini bener-bener pas dan convincing. Sepanjang episode bahkan hingga akhir, saya masih bertanya-tanya apa sih agenda dari Karellen ini.
Serial ini dengan sempurna menggiring kita untuk memahami betul kenapa manusia akhirnya 'menyerah' dan yakin akan kata-kata Karellen. Bahwa pada dasarnya kita ingin menikmati hidup dalam kesedarhanaan, kita mendambakan lingkungan yang aman dan kesehatan yang terus terjaga. Karellen berhasil memberikan itu, hingga manusia hidup dalam sebuah euphoria "living the dream" dan terlena di dalamnya.
Pola pemahaman saya akan film ini langsung berubah ketika melihat wujud Karellen. This is not about an alien, its about faith. Its about judgement day and the end of the world. Nonton yang sempet bikin bosen langsung putar otak mengaitkan apa yang dipaparkan dalam film ini dengan ayat-ayat dalam kitab agama saya. Hasilnya? Merinding!
Jennifer and everything about her existence and sect sukses membuat saya spooky. At some-point serial inipun berubah menjadi semi-thriller yang penuh suspense. But, nothing beats the feeling you have at the end of the episode. i literally cried. sangat menyentuh. the backsound just make it worst. i'm a big fan of sad ending, hampir setiap cerpen yang saya tulis selalu punya sad ending and this...one of the best ever.
Serial ini tidak lagi jadi serial yang dull and typical, its something else. Pengalaman baru.

Referensi film/serial Alien yang lain :
V, Helix,

Disini Filmnya
pass:subtitle-zen-by-tante-inez